Entah mengapa mendengar kabar seperti itu begitu mengganjal di dadaku, menyesakkan dadaku seperti susah nafas. Seperti ditusuk ribuan samurai hingga tembus ke punggungku.
Kekecewaanku merapuhkan aku, seperti dihempas oleh badai, ingin rasanya aku berteriak, tapi sadar aku tak memiliki hak.
Tapi disaat seperti itulah aku ingin menangis, sebab hatiku teriris.
Menghadapi kisah cinta yang begitu tragis, perjuanganku yang selama ini aku lalui pun tak pernah digubris.
Aku hanya wanita biasa
Mungkin.... Bisa dikatakan aku tidak secantik mereka yang berada di sisimu
Tapi entah mengapa... Aku selalu berambisius ingin selalu dekat denganmu
Ku tau sekali dan aku sangat tau, engkau banyak yang mengagumi. Aku sangat paham akan hal itu.
Tapi yang pasti, Aku adalah salah satu dari sekian wanita itu. Aku yang rela berkorban.
Demi kamu....
Tapi.. Apa yang kamu lakukan??
Kau telah menjatuhkan setetes demi setetes air mataku yang mengalir dengan lembut...
Akankah kau mengetahui hal itu??
Sungguh aku tak terbayang kau campakkan aku begitu saja.
Pilu hati ini merasakan semuanya. Tak terbayang rasa sakitnya hati ini.
Yang sedemikian rupa, kau hancurkan aku secara perlahan-lahan.
Entah bagaimana aku bisa mengobati luka ini, luka yang mungkin tak terobati.
Tapi takkan sembuh bila ditangisi dan disesali.
Semangat membangkitkanku, aku tau aku tak mungkin terus begini, selalu menantimu dalam sepi, selalu mencintaimu sendiri.
Mencintaimu memang tidak semanis madu, dan nyatanya sepahit empedu. Sesakku ini juga bukan sesakmu, sakitku ini juga bukan sakitmu.
Tapi semangatku ini harus ada walau tanpamu. Meski luka di hati tetap ada. Aku akan bangkit sekuat tenaga.
Menunggu cinta yang lain tiba. Yang dapat bahagiakanku dengan segera. Dan yang membuatku tersenyum lega.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar