Entah mengapa mendengar kabar seperti itu begitu mengganjal di dadaku, menyesakkan dadaku seperti susah nafas. Seperti ditusuk ribuan samurai hingga tembus ke punggungku.
Kekecewaanku merapuhkan aku, seperti dihempas oleh badai, ingin rasanya aku berteriak, tapi sadar aku tak memiliki hak.